27 Maret 2019

Lombok Masih Mendung

Hari Senin 25 Maret 2019 kami menginjakkan kaki di bumi Lombok, tepatnya mendarat di Bandar Udara International Lombok di Praya.
Keluar dari area bandara, menyusuri jalanan Lombok yang tergolong mulus dibandingkan tempat asal saya di Sumatera, nampak di kanan kiri jalan area persawahan yang baru saja dipanen.

Sepanjang perjalanan kami "ngobrol" dengan driver yang dengan semangat bercerita berbagai hal di Lombok dan sesekali "curhat" mengenai kondisi Lombok pasca gempa yang terjadi tahun lalu. "sekarang kondisi Lombok masih susah pak, wisatawan masih sepi, ditambah lagi saat ini tiket pesawat mahal dan bagasi berbayar makin memukul kondisi kami disini" ungkap sang driver. Kami juga memang menyaksikan sendiri bagaimana bandara sepi mulai dari bandara asal di Kuala Namu, saat transit di Soekarno Hatta maupun di bandara Lombok.

Tak berapa lama kemudian kami sudah sampai di tujuan yaitu lokasi pertemuan di Hotel Jayakarta Senggigi. Di Hotel ini kita disambut dengan ramah oleh petugas hotel yang dengan sigap membantu mengangkat barang bawaan kami. Hotel berada persis di pinggir pantai dengan deru ombak yang sambung menyambung terdengar. Akhirnya setelah memperoleh kunci kamar kami bisa beristirahat sejenak, karena habis magrib akan mengikuti rangkaian acara hingga malam.

Dua malam menginap, hari ketiga kembali menuju bandara Lombok subuh hari karena acara telah ditutup malam sebelumnya. Dalam perjalanan ke bandara kembali pagi itu diisi  dengan diskusi hangat dengan "driver" taksi online yang saya pesan. "saat ini kondisi Lombok masih prihatin pak, saya dulu punya travel sendiri tapi sekarang sudah tutup dan terpaksa ikut taksi online karena gak mampu bertahan, pengunjung ke sini masih sepi pasca gempa" ungkapnya. Sang "driver" kembali menyambung ceritanya mengenai kondisi sebagian korban gempa yang masih sangat memprihatinkan. "Saat gempa kemaren saya dihubungi pelanggan saya dari berbagai kota untuk memberikan bantuan dan alhamdulillah telah saya salurkan dengan baik, sebagian foto saya kirim ke donatur dan mereka sangat senang" tambahnya. Namun saat ini bantuan telah terhenti sementara kondisi penampungan pengungsi makin tidak layak karena sudah mulai rusak "bantuan yang dijanjikan pemerintahpun masih belum terrealisasi semua pak terutama bagi korban yang paling parah terdampak gempa di Lombok Timur"

Sang "driver" berharap kondisi Lombok bisa pulih dan masih sangat mengharapkan bantuan pemerintah dalam membangun kembali Lombok. Dengan demikian wisatawan akan kembali berkunjung dan meramaikan lombok sebagai salah satu tumpuan perekonomian Lombok. End.

Tidak ada komentar: